Itulah
salah satu peribahasa yang artinya adalah tak ada segala sesuatu yang sempurna
di dunia ini. Memang benar, semua diciptakan penuh dengan kekurangan. Mulai
dari benda mati, mereka tidak dapat merasakan manis pahitnya kehidupan. Mereka
terkekang dalam posisinya sepanjang waktu dan menunggu ada benda lain yang
dapat membuatnya bergerak sejenak. Lalu tumbuhan, walau mereka telah diberi
kehidupan, mereka tidak dapat bergerak bebas. Setelah itu hewan, mereka tidak
diberi akal pikiran. Terakhir manusia. Manusia memang menjadi makhluk yang
paling sempurna. Manusia dapat bergerak bebas, memiliki akal pikiran, dan
bentuk tubuh yang paling baik dari makhluk lainnya. Namun dibalik itu semua,
pasti ada kekurangan yang membuat manusia mengeluh dan tidak mensyukuri
kelebihan yang ada di dalam dirinya. Manusia hanya memikirkan kekurangannya dan
melakukan berbagai cara agar dapat menjadi sempurna. Walau mereka tahu, tak ada
yang sempurna di dunia ini.
Setiap
waktu, manusia hanya berputar-putar unuk mencari sebuah kesempurnaan demi
kepuasannya termasuk dalam hal percintaan. Mereka mencari-cari sosok yang
sempurna. Mereka tidak ingin ada satupun cacat yang hinggap pada seseorang yang
akan dicintainya. Hinggap dari satu hati ke hati yang lainnya mencari sebuah
kesempurnaan hingga akhirnya menyesal telah melepaskan seseorang yang paling
berarti di hidupnya. Itulah manusia, gila dalam kesempurnaan yang pada akhirnya
menyengsarakan hidupnya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar
yok mari mari komentnyaaaa